Morfem
adalah satuan gramatik yang terkecil yang mempunyai makna, baik makna leksikal
maupun makna gramatikal.Kata memperbesar misalnya, dapat kita potong
sebagai berikut; mem-perbesar ,per-besar. Morf adalah nama untuk sebuah bentuk yang
belum diketahui statusnya (misal: {i} pada kenai); sedangkan alomorf
adalah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui statusnya (misal [b¶r],
[b¶], [b¶l] adalah alomorf dari morfem ber-. Atau biasa dikatakan bahwa
anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, tetapi yang mempunyai fungsi dan
makna yang sama dinamakan alomorf. Dengan kata lain alomorf adalah perwujudan
konkret (di dalam penuturan) dari sebuah morfem.
Morfemis
adalah bentuk yang dapat berdiri sendiri artinya tidak membutuhkan bentuk lain
yang di gabung denganya, dan dapat dipisahkan dari bentuk-bentuk “bebas” lainya
di depanya maupun dibelakanganya, dalam tuturan.
Proses
morfologis dapat dikatakan sebagai proses pembentukan kata dengan menghubungkan
morfem yang satu dengan morfem yang lain yang merupakan bentuk dasar.
Pengafiksan adalah peleburan imbuhan atau
afiks pada morfem dasar. Contoh: Berbaju, Menemukan, Ditemukan; Jawaban. Bila
dilihat pada contoh, berdasarkan letak morfem terikat dengan morfem bebas
pembubuhan dapat dibagi menjadi empat, yaitu pembubuhan depan (prefiks),
pembubuhan tengah (infiks), pembubuhan akhir (sufiks), dan pembubuhan terbelah
(konfiks).
Reduplikasi
adalah
pengulangan satuan gramatikal, baik seluruhnya maupun sebagian, baik disertai
variasi fonem maupun tidak.Contoh: berbulan-bulan, satu-satu, seseorang,
compang-camping, sayur-mayur.
Penggabungan atau Pemajemukan adalah proses penggabungan dua
morfem dasar atau lebih untuk membentuk satu kata majemuk. Contoh: Sapu tangan,
Rumah sakit.
Klitika
adalah morfem pendek yang tidak dapat diberi aksen atau tekanan melekat pada
kata atau frasa lain dan meiliki arti yang tidak mudah untuk dideskripsikan
secara leksikal, serta tidak melekat pada kelas kata tertentu.Contoh: -pun,
-lah(sekalipun,apalah).
Read More >>