Kampung Bahasa UNESA - PA Rongewu Rolas JemPOL-JemPOL
Tampilkan postingan dengan label Seputar Unesa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seputar Unesa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 31 Mei 2013

Orang Asing Belajar Bahasa Indonesia di Unesa

Belajarlah sampai negeri Indonesia. Belajar tidak hanya di China tetapi juga dapat di Indonesia. Itulah pernyataan yang pas untuk 7 mahasiswa dari negara Polandia, Korea, Thailand, Jepang, dan China. Mereka belajar berbahasa Indonesia melalui program BIPA di Jurusan Bahasa Indonesia. Mereka ini rata-rata belajar selama 6 bulan dan ada yang sampai 1 tahun.
“Sistem perkuliahan yang mereka tempuh selama 1 minggu ada 5 hari yaitu hari Senin--Jumat, selama satu hari terdapat dua pertemuan, yaitu satu di kelas BIPA dan satu di kelas reguler (bercampur dengan mahasiswa Indonesia)," ujar Dr. Yuniseffendri, M.Pd, selaku koordinator BIPA Unesa. Ada tujuh mata kuliah pokok yang diperoleh mahasiswa BIPA, antara lain: keterampilan berbahasa ( keterampilan berbicara,  keterampilan menulis, keterampilan membaca, dan keterampilan menyimak), unsur-unsur kebahasaan (tata bahasa, kosa kata), dan memperkenalkan budaya Indonesia (pengenalan aspek kebudayaan Indonesia). "Untuk bahasa pengantarnya, kita menggunakan bahasa Inggris,” tutur dosen muda itu.
“Saya senang sekali dapat belajar bahasa Indonesia, terutama di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa, karena tempatnya nyaman untuk belajar dan pengajarnya sangat kompeten di bidangnya,” tutur Asama Webusa Mahasiswa dari  Thailand. (Rudi/syt)
Read More >>

Ikan Temuan Didik, Karyawan FIP, Mati - Ikan Buaya

 
Ikan berkepala buaya, Aligator Gar, (lepisosteusi dae) dengan panjang 1,5 meter yang ditemukan di Ranunesa Unesa pada pertengahan Maret yang lalu, akhirnya mati.  Ikan unik yang habitatnya hanya ada di perairan darat Amerika Selatan itu sempat menghebohkan warga kampus. Betapa tidak. Danau kecil buatan Unesa untuk penampungan air di kala hujan itu hanya disebari benih ikan nila. Hanya selang setahun, di kolam itu terdapat ikan Aligator Gar yang dipancing oleh Didik, karyawan FIP Unesa.
Banyak pendapat yang menduga ikan itu. "Kemungkinan ikan buangan dari kolektor karena tidak tahan mengopeni," ujar Ari, mahasiswa FT Unesa. "Itu ikan yang terbawa arus air," ujar salah satu mahasiswa lainnya. Ikan yang sempat menjadi tontonan banyak orang itu semula oleh Didik ditempatkan di kolam taman FIP. Kemudian, ikan yang sempat menghebohkan itu dipindahkan ke FMIPA untuk dipelihara dan dipelajari.
Agar tidak memakan ikan lain yang ada di Ranunesa, Ikan tersebut ditempatkan dalam kolam FMIPA di sangkar besar. Namun, akhirnya ikan itu mati. Menurut Dr. Raharjo, M.Si., ketua jurusan Biologi, FMIPA, diperkirakan ikan tersebut mati karena penempatanyang terlalu dekat dengan permukaan air sehingga air di sekitar ikan terlalu panas. "Di samping itu juga diperkirakan ikan tersebut mengalami stres karena beberapa kali dipindahkan," tambahnya. Agar bisa dipelajari lebih lanjut, dosen dan beberapa mahasiswa biologi berinisiatif untuk mengawetkan ikan itu. Proses pengawetan dilakukan Minggu, (14/04) di gedung C2 lantai 2 FMIPA Unesa. (Rodhi/syt)

Read More >>