Kampung Bahasa UNESA - PA Rongewu Rolas JemPOL-JemPOL

Jumat, 31 Mei 2013

Berita terbaru seputar pendidikan Indonesia - Dipaksa Beri Nilai Fiktif, Guru 'Resign'

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Mengaku dipaksa memberi nilai fiktif untuk murid-muridnya, Maria Yohana Abi salah seorang guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMAN I Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, akhirnya mengundurkan diri sebagai guru komite sekolah.

Abi yang telah mengabdi sejak tahun 2007 lalu mengajukan pengunduran dirinya kepada kepala sekolah dan komite sekolah pada hari Senin (23/4/2012), setelah tak kuasa menahan tekanan psikologi yang ditanggungnya selama ini.

"Saya pada intinya hanya mau memperhatikan kualitas pendidikan anak-anak dan tidak berniat mau menjatuhkan guru-guru apalagi kepala sekolah. Hanya kalau model pendidikan seperti ini, dampaknya nanti pada anak-anak.Terus terang saja, saya mengundurkan diri karena tidak cocok dengan sistem di dalam sekolah. Saya memang terima gaji dari komite sekolah, yang mana di dalam komite adalah para orang tua siswa, karena itu tanggung jawab moril saya terhadap siswa yakni mendidik dengan benar dan bertanggung jawab," kata Abi di kediamannya, Senin (30/4/2012) kemarin.

Menurut Abi, persoalan tersebut bermula dari kelas XI semester I pada tahun ajaran 2010/2011 lalu yang di dalamnya ada materi pelajaran praktik internet, tetapi setelah proses kegiatan belajar-mengajar dimulai dari dasar internet sampai ujian, hanya tiga orang siswa di dalam kelas yang dinilai mampu. Sedangkan, sebagian besar tidak bisa dan terancam tidak lulus.

Khawatir dengan kondisi itu, beberapa wali kelas XI mendesak dirinya untuk merekayasa nilai meskipun tanpa melalui ujian praktik. Akhinya Abi terpaksa memberi nilai merata antara 70 sampai 80 untuk semua murid, meskipun hal itu tidak sesuai dengan indikator yang ada dalam silabus. "Saya selama ini tertekan, tapi mengingat banyak hal khususnya terhadap siswa sehingga baru minggu lalu, karena tak kuat lagi terpaksa saya harus mengundurkan diri," kata Abi.

Terkait dengan itu, Kepala Sekolah SMAN I Kefamenanu, Yoseph Obe mengaku belum genap setahun menjabat sebagai kepala sekolah. Ia berkilah, kasus Abi merupakan tanggung jawab kepala sekolah terdahulu. Tetapi Obe sangat menyayangkan sikap Abi, yang memuat berita di belakang hari. "Kenapa tidak dipublikasikan sebelum-sebelumnya? Dan untuk pemberian nilai TIK kepada para murid, sebenarnya tidak ada yang menekan, dan tidak ada yang mengintervensinya. Yang bersangkutan juga dengan sadar mengisi nilai di depan guru-guru sekretaris yang merekrut nilai-nilai itu," kilah Obe lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please.. Don't Repost Back.. :D