Ikan berkepala buaya, Aligator Gar, (lepisosteusi
dae) dengan panjang 1,5 meter yang ditemukan di Ranunesa Unesa pada
pertengahan Maret yang lalu, akhirnya mati. Ikan unik yang habitatnya
hanya ada di perairan darat Amerika Selatan itu sempat menghebohkan
warga kampus. Betapa tidak. Danau kecil buatan Unesa untuk penampungan
air di kala hujan itu hanya disebari benih ikan nila. Hanya selang
setahun, di kolam itu terdapat ikan Aligator Gar yang dipancing oleh
Didik, karyawan FIP Unesa.
Banyak pendapat yang menduga ikan itu. "Kemungkinan
ikan buangan dari kolektor karena tidak tahan mengopeni," ujar Ari,
mahasiswa FT Unesa. "Itu ikan yang terbawa arus air," ujar salah satu
mahasiswa lainnya. Ikan yang sempat menjadi tontonan banyak orang itu
semula oleh Didik ditempatkan di kolam taman FIP. Kemudian, ikan yang
sempat menghebohkan itu dipindahkan ke FMIPA untuk dipelihara dan
dipelajari.
Agar tidak memakan ikan
lain yang ada di Ranunesa, Ikan tersebut ditempatkan dalam kolam FMIPA di sangkar besar. Namun,
akhirnya ikan itu mati. Menurut Dr. Raharjo, M.Si., ketua jurusan Biologi, FMIPA, diperkirakan ikan tersebut mati karena penempatanyang
terlalu dekat dengan permukaan air sehingga air di sekitar ikan terlalu panas. "Di samping
itu juga diperkirakan ikan tersebut mengalami stres karena beberapa kali
dipindahkan," tambahnya. Agar bisa dipelajari lebih lanjut, dosen dan beberapa mahasiswa
biologi berinisiatif untuk mengawetkan ikan itu. Proses pengawetan dilakukan
Minggu, (14/04) di gedung C2 lantai 2 FMIPA Unesa. (Rodhi/syt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please.. Don't Repost Back.. :D